Jumat, 22 November 2013

Pernahkah kamu pergi ke danau? Pernahkah kamu berpikir dari mana air yang ada dalam danau tersebut? Jika kamu perhatikan, danau terletak di daerah yang lebih rendah daripada daerah sekelilingnya, bukan? Danau merupakan wilayah cekungan di daratan yang terisi oleh air. Sumber air yang mengisi danau tidak selalu dari air sungai, tetapi juga bisa dari air hujan secara langsung maupun rembesan dari air tanah di sekitar danau.
Danau dapat dibedakan antara danau alam dan danau buatan. Danau alam terbentuk karena proses alam, misalnya aktivitas vulkanik, tektonik maupun aktivitas es pada Zaman Es. Sementara itu, danau buatan atau bendungan merupakan danau yang sengaja dibuat dengan cara membendung air sungai.
Danau dapat dibedakan menjadi beberapa kategori. Berikut ini adalah kategori danau berdasarkan proses pembentukannya. Berdasarkan proses pembentukannya, danau dibedakan menjadi
1.      Danau vulkanik,
yaitu danau yang terbentuk pada lubang kepundan atau kaldera gunung berapi. Air hujan mengisi lubang kepundan atau kaldera sehingga terbentuklah danau. Danau tipe ini sangat berbahaya jika gunung berapinya masih aktif. Jika akan terjadi letusan, air danau akan meresap menuju magma dan akan menambah kekuatan letusan. Selain itu, jika dinding kawah jebol, akan terjadi banjir besar dengan kecepatan tinggi atau banjir bandang. Karena itulah, dibuat terowongan untuk mengurangi volume air danau. Contoh danau jenis ini ialah Danau Kelimutu (Flores), Segara Anak (Rinjani), Kawah Ijen, Batur, Bratan, Kawah Kelud, Danau Sarangan, dan Danau Kerinci.


                                                      Gambar  Danau Kelimutu

2.      Danau tektonik,
yaitu danau yang terbentuk karena adanya gerakan tektonik atau gerakan lempeng bumi sehingga terbentuk cekungan-cekungan akibat patahan dan lipatan. Contohnya: Danau Tempe, Danau Tondano, Danau Towuti, Danau Poso di Sulawesi, Danau Maninjau, Danau Takengon, dan Danau Singkarak di Sumatra.
                                                   Gambar Danau Maninjau

3.      Danau vulcano-tectonic,
yaitu danau yang terbentuk karena gabungan proses vulkanik dan tektonik. Patahan atau depresi terjadi pada bagian permukaan bumi pascaletusan. Dapur magma yang telah kosong menjadi tidak stabil sehingga terjadi pemerosotan atau patah. Cekungan akibat patahan tersebut kemudian diisi oleh air. Contohnya Danau Toba di Sumatra.
                                          Gambar Danau Toba, Sumatra Utara

4.      Danau pelarutan (solusional),
yaitu danau yang terbentuk karena proses pelarutan pada bentuk lahan negatif atau berada di bawah rata-rata permukaan setempat. Peristiwa ini terjadi di daerah kapur (karst) oleh air hujan yang mengandung CO2. Bentuk lahan yang negatif pada daerah karst (pegunungan kapur) antara lain doline. Doline adalah ledokan atau lubang yang berbentuk corong pada batu gamping atau batu kapur dengan diameter dari beberapa meter saja sampai 1 km dengan kedalaman dari beberapa meter sampai ratusan meter.
                                                              Gambar Doline

5.      Danau ladam atau tapal kuda (oxbow lake)
terbentuk akibat proses pemotongan saluran sungai meander secara alami dan ditinggalkan oleh alirannya. Sungai tersebut terputus dari sungai induknya dan sumber air yang diperoleh hanya dari air hujan. Besar danau bervariasi sesuai dengan ukuran sungai yang membentuknya.
                                                    Gambar Danau Tapal Kuda

6.      Bendungan atau waduk,
yaitu danau yang sengaja dibuat manusia dengan cara membendung aliran sungai. Waduk dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan irigasi dan pembangkit tenaga listrik. Selain itu, dengan dibangunnya waduk, air dapat diatur sesuai keperluan, misalnya pada musim hujan, sebagian air disimpan dan pada musim kemarau air bendungan dialirkan untuk mengairi sawah, dan berbagai keperluan lainnya. Contohnya Waduk Jatiluhur, Cirata, Saguling, Karangkates, Gajahmungkur, dan lain-lain.
                                              Gambar Waduk Gajah Mungkur

Di samping danau-danau tersebut, terdapat juga danau yang terbentuk dari bekas galian pertambangan. Bekas galian tersebut kemudian terisi air dan menjadi danau. Danau juga ada yang terbentuk akibat cairnya es seperti yang terjadi di pegunungan yang ada di Papua.

  

0 komentar:

Posting Komentar