Perhatikan
ikan yang kamu makan untuk menjadi lauk pauk tiap hari. Ikan tersebut termasuk ikan
darat atau ikan laut? Kalau ikan darat, tahukah kamu cara membudidayakannya?
Kalau ikan laut, bagaimana ikan tersebut dapat kamu peroleh dan nikmati? Laut
merupakan 2/3 dari luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2. Di dalam laut, tersimpan
kekayaan alam yang luar biasa besarnya. Potensi kekayaan laut tidak hanya
berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi, emas, nikel,
bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang ada di bawah permukaan
laut. Kekayaan lain dari sumber daya laut adalah sumber daya alam berupa
mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya ini dikenal dengan sumber
daya pesisir.
a.
Perikanan
Salah satu potensi sumber daya laut
yang telah lama dimanfaatkan penduduk adalah sumber daya perikanan. Laut
Indonesia memiliki angka potensi lestari sebesar 6,4 juta ton per tahun.
Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan ikan untuk
melakukan regenerasi sehingga jumlah ikan yang ditangkap tidak akan mengurangi populasi
ikan. Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan yang diperbolehkan ialah
80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12 juta ton per tahun.
Kenyataannya, jumlah tangkapan ikan di Indonesia mencapai 5,4 juta ton per
tahun. Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang
diperbolehkan, yaitu sebesar 720.000 ton per tahun. Jika dibandingkan sebaran
potensi ikannya, tampak adanya perbedaan secara umum antara Indonesia bagian
Barat dan Timur. Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman 75 meter,
jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil. Kondisi yang agak
berbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur yang kedalaman lautnya mencapai 4.000
m. Di kawasan Indonesia Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti tuna
dan cakalang.
Gambar Potensi ikan di perairan Indonesia
Selain ikan tangkap (ikan yang
tersedia di lautan), penduduk Indonesia juga melakukan budi daya ikan di daerah
pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak penduduk yang mengembangkan usaha
tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan adalah ikan bandeng dan udang.
Gambar budidaya ikan
Kekayaan laut Indonesia juga berada
di wilayah pesisir berupa hutan mangrove, padang lamun, rumput laut, dan
terumbu karang. Indonesia memiliki 13.466 pulau sehingga garis pantainya sangat
panjang. Panjang garis pantai Indonesia mencapai 81.000 km atau kedua
terpanjang di dunia setelah Kanada. Oleh karena itulah, potensi sumber daya
alam wilayah pesisir sangat penting bagi Indonesia.
b.
Hutan Mangrove
Hutan mangrove atau lebih dikenal
masyarakat sebagai hutan bakau merupakan tipe hutan yang terletak di daerah
pasang surut air laut. Pada saat air pasang, hutan mangrove tergenang oleh air
laut dan pada saat surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Biasanya
hutan mangrove berkembang dengan baik pada pantai yang terlindung, muara
sungai, maupun laguna. Tumbuhan yang hidup di hutan mangrove tahan terhadap
garam yang terkandung dalam air laut.
Gambar hutan mangrove
Hutan mangrove memiliki fungsi
ekologis dan fungsi ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai
habitat atau tempat hidup binatang laut untuk berlindung, mencari makan, atau
berkembang biak. Fungsi ekologis lainnya dari hutan mangrove adalah melindungi
pantai dari abrasi air laut.
Gambar Abrasi di pantai yang tidak ditumbuhi hutan mangrove
Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa
nilai ekonomi dari kayu dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Penduduk
biasanya memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar dan bahan pembuat arang.
Kayu bakau dapat juga dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan
mangrove juga dihuni oleh beragam jenis hewan yang bernilai ekonomi, misalnya
udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak di wilayah ini.
Di mana sajakah sebaran hutan
mangrove di Indonesia? Perhatikanlah peta sebaran hutan mangrove di atas. Hutan
mangrove diberi simbol warna hijau pada batas antara daratan atau pulau dengan
lautan. Jika kamu perhatikan sebarannya, tampak bahwa hutan mangrove tersebar
di pesisir barat Pulau Sumatra, beberapa bagian dari pantai utara Pulau Jawa,
sepanjang pesisir Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, Pesisir Selatan Papua,
dan sejumlah pulau kecil lainnya. Adapun sebaran hutan mangrove pada sejumlah pulau
besar di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No
|
Nama Pulau
|
Luas Hutan Mangrove (Hektare)
|
Persentase
|
1
|
Papua
|
2.943.000
|
79,2
|
2
|
Kalimantan
|
165.000
|
4,4
|
3
|
Sumatra
|
417.000
|
11,2
|
4
|
Sulawesi
|
53.000
|
1,4
|
5
|
Maluku
|
100.000
|
2,7
|
6
|
Jawa
|
34.400
|
0,9
|
7
|
Bali dan Nusa
Tenggara
|
3.700
|
0,1
|
|
|
3.716.100
|
100
|
Berdasarkan data dari UNESCO, jumlah
hutan mangrove seluruhnya di Indonesia mencapai angka 3.716.000 hektare. Hutan
mangrove Indonesia tersebar tidak merata. Luas terbesar hutan mangrove berada
di Pulau Papua yang mencapai 3.716.100 hektare. Luas hutan mangrove terbesar
terdapat di Papua yang mencapai angka 2.943.000 hektare. Berikutnya adalah
Kalimantan (165.000 hektare), Sumatra (417.000 hektare), Sulawesi (53.000
hektare), Jawa (34.400 hektare), Bali dan Nusa Tenggara (3.700 hektare).
c.
Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan terumbu yang
terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral. Terumbu itu
sendiri berarti batuan sedimen kapur di laut. Koral adalah binatang yang
menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya. Jika ribuan koral membentuk koloni,
mereka akan membentuk karang.
Gambar terumbu karang
Sebagai negara kepulauan, Indonesia
memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia
mencapai 284.300 km2 atau 18% dari terumbu karang yang ada di dunia. Kekayaan
terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, tetapi juga keanekaragaman
hayati yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu karang juga yang
tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 590 jenis karang, 2.500
jenis moluska, dan 1.500 jenis udang-udangan.
Mengapa terumbu karang banyak
ditemukan di Indonesia? Terumbu karang akan tumbuh dengan baik pada suhu
perairan laut antara 21O - 29O C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari
suhu perairan tersebut, pertumbuhan terumbu karang kurang bagus. Karena
Indonesia berada di daerah tropis dan suhu perairannya hangat, pantas jika terumbu
karang banyak ditemukan di Indonesia.
Terumbu karang juga akan tumbuh
dengan baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik
untuk pertumbuhan terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar
dari kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu karang juga kurang baik. Selain
persyaratan tersebut, terumbu karang juga mensyaratkan salinitas atau kandungan
garam air laut yang tinggi. Oleh karena itu, terumbu karang sulit hidup di
sekitar muara sungai karena kadar garam air lautnya menurun akibat masuknya air
sungai ke laut. Mengapa terumbu karang harus dilindungi dari kerusakan? Terumbu
karang memiliki banyak manfaat. Manfaat terumbu karang dapat bersifat ekonomis,
ekologis, maupun social ekonomi. Adapun gambaran tentang manfaat terumbu karang
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Manfaat ekonomi, yaitu sebagai sumber
makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari.
2. Manfaat ekologis, yaitu mengurangi
hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi.
3. Manfaat sosial ekonomi, yaitu sebagai
sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu
karang juga menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan
penduduk sekitar dari pariswisata.
Terumbu
karang banyak ditemukan di bagian tengah Indonesia seperti di Sulawesi, Bali,
Lombok, Papua. Konsentrasi terumbu karang juga ditemukan di Kepulauan Riau dan pantai
barat dan ujung barat Sumatra. Mengapa terumbu karang lebih banyak ditemukan di
bagian tengah Indonesia? Diskusikanlah dengan teman dan guru kamu!
Eh anda yang copas atau kurikulumnya yang copas?
BalasHapuspeta persebaran ikan datanya dapat darimana ya?
BalasHapusterimakasih